Photo By Cova Utira - Makepung
Makepung dalam bahasa Indonesia bermakna kejar- kejaran. Tradisi Makepung di Jembrana Bali merupakan tradisi lomba pacu kerbau yang sudah lama melekat di masyarakat Jembrana Bali. Awalnya, tradisi ini hanyalah semacam permainan bagi petani Jembrana Bali disela- sela kegiatan membajak. Secara teknis, Makepung hampir sama dengan perlombaan karapan sapi di Madura. Seorang joki pengendara kerbau berdiri pada sejenis gerobak yang ditarik oleh kerbau. Hanya saja terdapat sebuah keunikan didalam peraturan lomba Makepung Jembrana yang berbeda dengan karapan sapi Madura.

Makepung di Jembrana memiliki aturan yang sedikit unik, bahkan diantara peraturan adu cepat lainnya yang ada didunia. Karena pemenang lomba bukan ditentukan dari siapa yang berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu, melainkan ditentukan oleh jarak yang berhasil dibuat antar peserta yang sedang bertanding. Pemenang Makepung ditentukan jika yang terdepan didalam pertandingan berhasil menjaga jarak dengan lawan dibelakangnya sejuh 10 meter. Dan jika peserta yang berada dibelakang dapat mempersempit jarak menjadi kurang dari 10 meter, maka peserta yang dibelakanglah yang menjadi pemenang. Sedangkan untuk arena yang dijadikan track lomba adalah berupa track tanah yang bebentuk huruf U dengan panjang mencapai 2 Km.

Photo By Cova Utira - Makepung
Photo By Cova Utira - Makepung
Awalnya, Makepung adalah adu kekuatan kerbau dalam menarik bajak sawah di Jembrana. Namun seiring waktu berlalu, tradisi ini pun banyak diikuti oleh petani lain yang ada di desa sekitar seperti desa Tegalcangkring, desa Yehembang, desa Dlod Berawah, desa Banyubiru dan desa lainnya. Dan karena berawal dari kegiatan di sawah, Makepung pun awalnya merupakan adu balap kerbau yang arenanya adalah area sawah dengan tanah berlumpur sebagai tracknya.

Makepung

Photo By Cova Utira - Makepung
Makepung dalam bahasa Indonesia bermakna kejar- kejaran. Tradisi Makepung di Jembrana Bali merupakan tradisi lomba pacu kerbau yang sudah lama melekat di masyarakat Jembrana Bali. Awalnya, tradisi ini hanyalah semacam permainan bagi petani Jembrana Bali disela- sela kegiatan membajak. Secara teknis, Makepung hampir sama dengan perlombaan karapan sapi di Madura. Seorang joki pengendara kerbau berdiri pada sejenis gerobak yang ditarik oleh kerbau. Hanya saja terdapat sebuah keunikan didalam peraturan lomba Makepung Jembrana yang berbeda dengan karapan sapi Madura.

Makepung di Jembrana memiliki aturan yang sedikit unik, bahkan diantara peraturan adu cepat lainnya yang ada didunia. Karena pemenang lomba bukan ditentukan dari siapa yang berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu, melainkan ditentukan oleh jarak yang berhasil dibuat antar peserta yang sedang bertanding. Pemenang Makepung ditentukan jika yang terdepan didalam pertandingan berhasil menjaga jarak dengan lawan dibelakangnya sejuh 10 meter. Dan jika peserta yang berada dibelakang dapat mempersempit jarak menjadi kurang dari 10 meter, maka peserta yang dibelakanglah yang menjadi pemenang. Sedangkan untuk arena yang dijadikan track lomba adalah berupa track tanah yang bebentuk huruf U dengan panjang mencapai 2 Km.

Photo By Cova Utira - Makepung
Photo By Cova Utira - Makepung
Awalnya, Makepung adalah adu kekuatan kerbau dalam menarik bajak sawah di Jembrana. Namun seiring waktu berlalu, tradisi ini pun banyak diikuti oleh petani lain yang ada di desa sekitar seperti desa Tegalcangkring, desa Yehembang, desa Dlod Berawah, desa Banyubiru dan desa lainnya. Dan karena berawal dari kegiatan di sawah, Makepung pun awalnya merupakan adu balap kerbau yang arenanya adalah area sawah dengan tanah berlumpur sebagai tracknya.

No comments:

Post a Comment