Photo By Cova Utira - Tirta Empul
Pura Tirta Empul dibangun pada zaman pemerintahan Raja Masula Masuli berkuasa dan memerintah di Bali.

Sedangkan Permandian Tirta Empul dibangun pada zaman pemerintahan Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa, dan hal ini dapat diketahui dari adanya sebuah piagam batu yang terdapat di desa Manukaya yang memuat tulisan dan angka yang menyebutkan bahwa permandian Tirta Empul dibangun pada Sasih Kapat tahun Icaka 884, sekitar Oktober tahun 962 Masehi.

Tirta Empul sendiri artinya air suci yang keluar dari tanah. Air suci tersebut mengalir ke sungai di sekelilingnya.

Melukat adalah nama ritual menyucikan diri di kolam pemandian ini. Ritual ini sudah dilakukan sejak abad ke-10. Mereka yang ingin membersihkan diri di kolam air suci harus rela antre, laki-laki dan perempuan.

Sebelum menceburkan diri di kolam, mereka melakukan sembahyang kepada dewa. Lalu mereka berjalan ke sebuah kolam yang terdapat 13 pancuran air suci. Setibanya mereka langsung berendam dan terlebih dulu memanjat doa, lalu membasuh muka mereka secara perlahan. Di sekitar pancuran terlihat beberapa sesaji yang dinamai canang sari

Lokasi

Pura Tirta Empul dan permandiannya terletak di wilayah desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.Tempat ini terletak kurang-lebih 40 km ke arah timur laut dari kota Denpasar.

Tirta Empul


Photo By Cova Utira - Tirta Empul
Pura Tirta Empul dibangun pada zaman pemerintahan Raja Masula Masuli berkuasa dan memerintah di Bali.

Sedangkan Permandian Tirta Empul dibangun pada zaman pemerintahan Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa, dan hal ini dapat diketahui dari adanya sebuah piagam batu yang terdapat di desa Manukaya yang memuat tulisan dan angka yang menyebutkan bahwa permandian Tirta Empul dibangun pada Sasih Kapat tahun Icaka 884, sekitar Oktober tahun 962 Masehi.

Tirta Empul sendiri artinya air suci yang keluar dari tanah. Air suci tersebut mengalir ke sungai di sekelilingnya.

Melukat adalah nama ritual menyucikan diri di kolam pemandian ini. Ritual ini sudah dilakukan sejak abad ke-10. Mereka yang ingin membersihkan diri di kolam air suci harus rela antre, laki-laki dan perempuan.

Sebelum menceburkan diri di kolam, mereka melakukan sembahyang kepada dewa. Lalu mereka berjalan ke sebuah kolam yang terdapat 13 pancuran air suci. Setibanya mereka langsung berendam dan terlebih dulu memanjat doa, lalu membasuh muka mereka secara perlahan. Di sekitar pancuran terlihat beberapa sesaji yang dinamai canang sari

Lokasi

Pura Tirta Empul dan permandiannya terletak di wilayah desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.Tempat ini terletak kurang-lebih 40 km ke arah timur laut dari kota Denpasar.

No comments:

Post a Comment